Selasa, 17 April 2012

Islamic Hijri Calendar Widget - Cute Little Muslim - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Islamic Hijri Calendar Widget - Cute Little Muslim - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

senja


SENJA
Perasaanku mulai gelisah  sehari sebelum perlombaan Islami tingkat SMA se-Jabotabek. Rasanya, jam di dinding rumah terus menatap kearahku seolah sedang marah padaku. Jam itu sepertinya marah karena aku belum belajar seharian ini. Bayangkan saja, perlombaan yang aku ikuti yaitu Lomba Cepat Tepat Agama Islam yang sudah pasti memerlukan pengetahuan yang luas, salah satunya dengan membaca.
Sedetik, semenit, sejam, seperti angin lalu yang kuabaikan, sambil berkata dalam hati
“nanti sajalah, mau nyantai dulu, cape!” pikirku sambil melihat isi rapotku yang kurang memuaskan. Masih terlena dengan waktu, aku mencoba untuk tidur siang yang selalu menjadi kegiatan wajib. Mataku sulit sekali untuk di pejamkan, “kenapa perasaanku jadi tidak enak, ada apa ini? Innalillahiwainnailaihirooji’un. Ya Allah, semoga, ini hanya perasaanku saja.” ucapku gelisah.
Sambil berusaha untuk tetap tidur, tiba- tiba saja  temanku yang mengikuti lomba Marawis sms, isinya “ kiky, maaf, ada sedikit masalah keluarga, kemungkinan besar aku tidak bisa hadir di lomba marawis besok, maaf ya, ki.” cerita Ahmad. “Gusti Allah, cobaan apalagi ini, dia pemain inti, kalo dia tidak ada percuma saja, apa ini jawaban dari perasaa aku “ ucapku sedih.
Hari semakin senja, awalnya ingin tidur siang untuk persiapan belajar malam harinya, tapi.... Allah berkata lain. Sedih rasanya melihat salah satu dari tim marawis SMA Negeri 9 Bekasi yang tidak bisa ikut. Akhirnya aku putuskan untuk telpon Tanri, salah satu sahabatku, “Tanri, vokalis marawis tidak bisa ikut. Aku pusing, di tambah aku juga belum belajar untuk lomba besok, gimana ini?”, Tanri kaget, “hah! Apa ki, ahmad tidak bisa ikut? Trus gimana?” sambil nangis aku menjawab, “aku tidak tahu, Tan.... pusing.” Karena Tanri ingin menenangkan aku, Tanri pun mengusulkan untuk mengumpulkan anak marawis untuk bicarain masalah ini setelah ashar, “jangan nangis lagi, ya! Aku bantu ko”.
Tanri mengabariku untuk cepat- cepat datang kesekolah karena anak marawis sudah  ngumpul.  Kami pun membicarakan masalah ini dengan serius. Tak lama berselang ada kabar dari Fadhil, ternyata salah satu pemain rampak di marawis ini sudah datang kerumah Ahmad untuk membujuknya, dan ternyata bujukan Fadhil diterima baik oleh Ahmad, dan  ahmad pun berusaha meminta izin kepada kedua orang tuanya agar bisa ikut lomba. lega rasanya memdengar cerita fadhil, pemain marawis lainnya juga ikut senang. Sambil tersenyum, aku memeluk Tanri, Ucapku dalam hati “alhamdulillah, semoga berhasil, aamiin”.
 Senja adalah waktu dimana matahari terbenam. Senja itu adalah izin terakhir dari orang tuanya Ahmad untuk mengikuti lomba, sedih rasanya, ini kesempatan terakhir Ahmad bersama tim Marawis SMA Negeri 9 Bekasi. Semoga senja ini adalah pelajaran hidup untuk menghargai waktu dan untuk menikmati cahaya. Karya cahaya itu akan hilang saat SENJA.

Minggu, 15 April 2012

harapan fantasi

Ya Allah..... semoga perkataan ayahku tadi tentang note book yang akan diberikan itu benar adanya....